Banjir musim penghujan kali ini, di
awal bulan, sudah langsung menampakkan destruksinya.
Diawali di malam tahun baru 2020. Seperti seolah-olah mengambil start tahun baru itu, lantas semakin merajalela
di hari-hari selanjutnya. Dari Jakarta, Brebes, mana lagi…dan saat ini Demak
jadi sasaran si bah ini. Yah
beginilah selalu siklusnya yang selalu aku dan semua orang Indonesia alami.
Dalam dua musim yang ada di sini, selalu ada situasi dan kondisi ekstrim di dalamnya.
Saat kemarau cuaca panas, musim kering ada yang ekstrim
dan menyebabkan “bencana”, kebakaran rumah seringnya kalau di perdesaan, lalu setelah itu berganti musim hujan
dan akan ada titik ekstrim yang berakibat bencana banjir seperti kali ini.
Memang aku dan kami semua
orang-orang yang hidup di Indonesia ini harus menyadari memang
beginilah alam tempat kami hidup. Kita memang harus selalu sadar bahwa kemarau panjang beserta akibatnya dan bencana air bah ini selalu
mengintai. Tinggal di titik mana yang terlengah terlemah di situlah si bah ini
menghantam. dan karena itu kita harus juga sadar berupaya diri dan komunitas dalam upaya menjaga lingkungan agar
tidak menjadi titik terlemah baik untuk masuknya bencana saat kemarau maupun
bencana saat musim hujan seperti saat ini.
Sampai saat ini sepanjang usiaku sudah
tertulis di memori dan ingatanku cerita-cerita
bencana alam yang kebanyakan adalah banjir. Banjir saat aku kanak-kanak dan
remaja di Kendal, momentum-momentum penting yang ada cerita banjir dan musim hujan
saat aku dewasa di Jogja, waktu KKN di Gunung Kidul saat kemarau panjang, suasana
banjir di Kudus waktu itu, suasana bencana erupsi Merapi di Magelang, kebanjiran di rumahku sendiri!!!! di Semarang karena
banjir kiriman!!! meskipun sebentar tapi sampai masuk ke rumah sekitar 2 cm an!!! wathauwww!!!. Dan
sekarang di Demak di wilayah kami semua tenaga pendamping ditugaskan.
Banjir di bilangan Demak kali
ini..tepatnya di titik Desa Trimulyo dan Desa Telogorejo Kecamatan Guntur dan sekitarnya...
yah begitulah…sudah terjadi mau diapakan lagi..dan sudah pasti pihak-pihak
berwenang dan relawan sudah melakukan aksi tanggap darurat terbaiknya. Aksi-aksi
penyelamatan, aksi-aksi sigap memperbaiki titik tanggul yang jebol dan
perbaikan sarana dan prasarana dan lain sebagainya…sampai pengorganisasian
dapur umum.
Dapur umum..ya dapur umum. Inilah
yang menarik bagiku sehingga aku ceritakan di sini sobat. Tentang dapur umum yang
digelar di gedung PMI Demak yang dipandegani oleh SIBAT (Siaga Bencana dan
Tanggap darurat) Demak yang merupakan satu bidang di PMI Demak ini. Setidaknya
pengalaman pribadiku dan tentu saja kawan-kawan se korps P3MD Demak. Di mana
kami sangat beruntung mendapat ladang amal berbakti untuk kemanusiaan di sini. Di
sinilah supply logistik dikelola.
Baik logistik mentah seperti beras, mie rebus, telur dan lain-lainnya, juga
logistik matang good disaster management ini. Bahkan aku
bersama kawan-kawan P3MD sempat berkesempatan bantu-bantu mbungkus beras di
plastik untuk kemudian menjadi pasokan di lokasi korban. Dari kanthong beras 25
kiloan kita bungkusi di plastik yang lebih kecil kira-kira ukuran 3 kiloan
lebih, kemarin malam itu…Senin malam 13 Januari 2020. Saat itu Namun kami
sangat terkejut karena ternyata esok harinya saat kami lihat di tempat
penyimpanannya, di pagi buta itu, ternyata semua beras sudah terbungkus menjadi
ukuran 3 kiloan itu. War biasa… siapa yang sudah thas thes menyelesaian pembungkusan ini? Mungkin relawan malam itu
setelah kami undur diri. Atau Bapak Ibu dari SIBAT PMI sini yang handle, waw..thas thes polll..
kami mungkin hanya mampu mbungkus sekitar 300 an bungkus. dan itu masih sangat banyak beras 25 kiloan yang belum tersentuh.
seperti nasi bungkus. Dari melihat cara mereka mengelola yang tercatat di papan-papan monitor dan administrasi pembukuan, dipastikan sudah
kami mungkin hanya mampu mbungkus sekitar 300 an bungkus. dan itu masih sangat banyak beras 25 kiloan yang belum tersentuh.
seperti nasi bungkus. Dari melihat cara mereka mengelola yang tercatat di papan-papan monitor dan administrasi pembukuan, dipastikan sudah
Kemudian nasi bungkus, luar biasa
di moment mbungkusi nasi ini. Banyak person relawan yang terlibat. Pagi, siang
dan sore selama enam harian sejak hari Kamis 9 Januari. Berapa yang dibungkusi nasinya? War biasa buanyaknya…kabarnya 2500
lebih!! Aku coba bertanya ke Bapak yang bagian adang nasi tentang berapa kilo yang di dang pagi ini (Selasa 14
Januari 2020)…dan aku surprized dalam
waktu sependek itu ternyata sudah adang 2 kwintal 25 kilo..yang disiapkan untuk
nasi bungkus pagi itu. Nasi segar, lauk segar dan dibungkus dengan kertas
bungkus yang standar bungkus nasi. Kalau bukan tukang masak yang terlatih belum karuan bisa
beres kerja sigap seperti SIBAT ini. Bangga rasanya jadi bagian yang thas thes siapkan nasi bungkus ini,
berbaur dengan relawan lainnya. Saat bersamaan aku dan kawan-kawan tahu persis
kami bukan apa-apa dari proses atau kegiatan besar ini. justeru kami berterima kasih bisa terlibat di kegiatan amal begini. semalem dengan temen-temen P3MD, relawan-relawan dari mana-mana. Pagi ini dengan
perwakilan puskesmas-puskesmas, kemarin dengan ASN, Demak Hijau, dan lain-lainnya.
Suasana yang terasa mendadak sontak semua seperti keluarga dan disatukan oleh keinginan
bantu sesama. Syukur Alhamdulillah kita masih bisa membantu…semoga lekas pulih
lokasi banjir di Trimulyo, Telogorejo dan sekitarnya ……
Masih di suasana dapur
umum..memang sangat terasa upaya darurat pertolongan menyambung hidup
seseorang, ketika harta benda yang kita miliki tidak bisa diapa-apakan maka
kelangsungan hidup harus menjadi prioritas utama.
Menanak nasi dengan soblok raksasa dan banyak tungku...keren!!
Pada akhirnya kita…lagi-lagi, secara
personal maupun institusional memang harus kembali kepada perilaku ramah
lingkungan. Tentu saja secara berjenjang dari scope yang paling kecil sampai ke
yang paling besar. Tidak ada pilihan selain ramah kepada lingkungan. Bila kita
ramah kepada lingkungan, maka lingkungan dan alam pun akan ramah kepada kita.
Kita secara kolektif..tidak bisa parsial…di sini tantangannya!!! Alam sedang
menunggu kita untuk segera mengorganisir diri dan kolektif berperilaku ramah
kepada lingkungan dan alam….membangun dengan berwawasan lingkungan…gampang diucap...namun perlu dibuktikan!! ayo jangan pernah menyerah.
Ok sobat..itu pembelajaran kita kali ini. Salam merdesa!!!
0 Response to "DAPUR UMUM BANJIR TRIMULYO..THAS THES YO!!"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar atau pesan!
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan