MERINTIS USAHA WISATA DESA MLATEN
Desa Mlaten merintis usaha desa
wisata? Hmhh..adalah sebuah keniscayaan!! Sudah ada potensi besar yaitu nama
Mlaten itu sendiri, yang berarti “tempatnya
bunga melati”, ini adalah sesuatu yang iconik yang bila diunggah akan
menarik banyak orang di Indonesia. Apalagi diunggah dalam skala internasional
dengan bahasa Inggris “the place of
jasmin flower” akan lebih dahsyat lagi dampaknya.
Mimpi kali ya? Iya
benar..dan semua yang besar saat ini besar dulunya adalah impian dari para
penggagasnya. dari para penggagas itu ditrasnformasikan ke kelompok kecil, dari
kelompok kecil ke komunitas dan dari komunitas ke semua warga, dan akhirnya
menjadi gerakan kolektif semua warga desa Mlaten untuk mewujudkan impian ini. Bukankah sebuah keniscayaan? Sehingga akhirnya menjadi mimpi
desa secara institusi. Kalau sudah demikian maka akan diturunkan menjadi
RPJMDesa, lalu ke RKPDesa dan direncanakan pelaksanaannya dengan didukung oleh
anggaran keuangan atau APBDesa. Maka mimpi
ini sudah menjadi rencana-rencana kongkrit akan direalisasikan tahap demi
tahap.
Aku menulis ini dalam rangka
membungkus ide, gagasan dan pemikiran ke depan setelah membersamai desa Mlaten
dalam upaya mewujudkan impian menjadi desa wisata di masa depan. Iya di masa
depan yang ini memerlukan waktu yang panjang. Dan ini sudah disadari oleh
pemerintah dan juga para stakeholder
yang ada di Mlaten. Oleh karena itu mereka kali ini dalam posisi mengumpulkan
ide, gagasan dan pemikiran untuk bisa merumuskan langkah dan kegiatan kongkrit
yang bisa dilakukan, dengan ngangsu kawruh di tempat-tempat wisata/desa wisata.
Segala sesuatu berangkat dari
niat. Atau kalau bahasa peningkatan kapasitasnya adalah dari kerangka acuannya.
Bila tanpa rencana, tanpa maksud dan tujuan tiba-tiba mengunjungi tempat wisata
maka yang didapat adalah having fun, piknik semata atau kesenangan saja. Namun lain halnya
bila memang diniati mengumpulkan ide, gagasan dan pemikiran untuk kemudian
bagaimana bisa diterapkan di desa sendiri. Dan dibuktikan dengan tindak lanjut
kongkrit. Orang bijak sering bilang Amati, Tiru dan Modifikasi - ATM. Itulah yang
seharusnya dilakukan Desa Mlaten dalam setiap situasi untuk mewujudkan impian
menjadi desa wisata.
baca juga : Pengembangan BUMDesa disesuaikan dengan siklus pembangunan desa
Ada banyak hal penting yang
menjadi catatanku selama membersamai para stakeholder Desa Mlaten dalam anjang
sana yang digelar dengan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan desa, di
mana kelembagaan kunci (BPD, PKK, perangkat desa, dll) yang ada di desa di
dorong melakukan pengamatan hal-hal yang akhirnya harus dirumuskan dalam
langkah-langkah kongkrit di desa.
Mungkin mereka masing-masing
mempunyai catatan-catatan itu. Tapi aku sendiri coba catat, maka inilah
catatanku…
Sapta pesona itu adalah oleh-oleh yang paling penting
Siapapun yang akan masuk ke usaha wisata (bisnis wisata) harus menginsyafi bahwa
sapta pesona ini harus menjadi semangatnya yang kongkrit bisa dirasakan dan
dinikmati oleh semua orang yang mengunjungi. Apakah bisa kita terapkan di desa
kita? Ini tantangan yang besar!!!sehingga perlu upaya kongkrit nyata untuk bisa
diterapkan di desa kita. Sehingga kegiatan yang perlu dilakukan adalah belajar
segala sesuatunya dari para pakar dan ahlinya dalam sebuah gelaran peningkatan
kapasitas di desa yang diikuti oleh stakeholder desa. bagaimana pengorganisasiannya?
Apa lembaga yang harus mengampu sapta pesona ini? Lalu bagaimana
hubungannya dengan BUMDesa yang saat ini
sudah ada di desa. Harus dilakukan pembahasan tindak lanjut dan tidak
bosan-bosannya mengorganisir sapta pesona ini. karena masing-masing judul harus
diwujudkan dengan tindakan-tindakan maupun sarana-sarana kongkrit. Misal aman, apa tindakan yang
kongkrit untuk menjamin keamanan para pengunjung. Apa sarana dan prasarananya,
dan lain sebagainya. Lalu tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan
sehingga pada proses dan akhirnya akan membentuk karakter warga desa Mlaten untuk
menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi semua pengunjungnya.
Merumuskan Rencana Tindak Lanjut yang terukur bisa dilakukan satu
tahunan
Membuat rencana usaha/business plan – model kanvas (sederhana tapi
sudah menyeluruh)
Rencana usaha/business plan ini
dimaksudkan untuk membekali BUMDesa Mlaten yang nantinya akan menjalankan unit
usaha baru yaitu unit usaha wisata.
baca juga: Evaperca BUMDesa
Supaya terarah, efektif dan
efisien maka perlu membuat rumusan rencana usaha (business plan model canvas).
Refleksi
dari dinamika kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama anjangsana untuk ATM (Amati,
Tiru dan Modifikasi)
baca juga : Mars BUMDesa
Inilah catatanku selama membersami Tim Kelembagaan Desa Mlaten dalam ngangsu kawruh mengumpulkan ide, gagasan dan pemikiran dalam mengkongkritkan langkah Desa Mlaten menuju desa wisata. Wisata Edukasi Melati.
Semoga memotivasi dan menginspirasi...salam merdesa!!!
baca juga : Tembang GREBEG sampah
0 Response to "PERENCANAAN USAHA WISATA (BUMDESA) DESA MLATEN"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar atau pesan!
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan