Siapa yang tidak kenal makanan te’mpe’?
Semua orang di Indonesia pasti mengenalnya. Memakannya dalam bentuk lauk yang
beraneka ragam; goreng, kukus, oseng te’mpe’, lodeh te’mpe’, opor te’mpe’,
kering te’mpe’, oseng te’mpe’, dll. Atau dimakan dalam bentuk camilan; te’mpe’
keripik, stick te’mpe’, te’mpe’ bacem, dll. Dan bagiku semua itu enak dan gak
pernah bosan dari masa kecil dulu sampai saat ini.
Semua masakan dan camilan juga
panganan berbahan te’mpe’ sepertinya sudah pernah aku coba dengan berbagai
macam cita rasa dan macam olahannya. Tapi untuk yang satu ini ada yang baru
bagiku yaitu te’mpe’ keripik dari Bu Kamal Desa Kedondong Kecamatan Gajah
Kabupaten Demak.
Karakter
yang menonjol di sini adalah kerenyahannya yang di atas rata-rata te’mpe’
keripik. Sangat renyah! Itu karena faktor ketipisan irisannya. Demikian katanya
Pak Kamal yang menjadi designer mesin
pemotong te’mpe’ yang menjadi bahan baku dari te’mpe’ keripik ini. Mesin ini
mampu mengiris te’mpe’ sampai tingkat ketipisan 1,2 milimeter secara konsisten.
Sedangkan untuk keripik yang diproduksi keluarganya saat ini di tingkat
ketipisan 1,7 milimeter. Begitu kata Pak Kamal selanjutnya. Ini pikirku;
mungkin tingkat ketipisan yang terakhir ini yang bisa tetap menjaga keutuhan
irisan sampai proses-proses produksi berikutnya; pada saat pemberian bumbu,
penggorengan, packing dan handeling berikutnya.
Ada dibuat dua rasa oleh Bu
Kamal; rasa original dan rasa manis pedas. Bagiku yang manis pedas ini yang
menarik. Sepertinya kita sedang makan “bukan”
te’mpe’...seperti kita sedang makan camilan yang ada di supermarket-supermarket
itu yang berasa manis pedas. Sangat renyah dan dominan manis pedasnya. Sangat
membuat ketagihan alias te’mpe’ addicted.
Hah..
Perjalananku
kali ini sangat mengesankan dengan bertemunya perancang mesin pengiris te’mpe’
Pak Kamal maupun industri rumahannya yang membuat te’mpe’ keripik ini. Sangat
menginspirasi dan memotivasi ketika kita berada dalam pembicaraan hal ikhwal
asal mula munculnya ide pembuatan mesin maupun mengawali wira usaha te’mpe’
keripiknya. Namun aku yakin ini adalah sebuah perjalanan panjang idealisme dan
kreativitas. Tapi yang jelas industri ini (mesin pengiris te’mpe’) akan bisa
dimanfaatkan untuk masyarakat desa atau UMKM di perdesaan. Karena teknologinya
sangat sederhana. Lebih tepatnya teknologi mesin ini telah berhasil
menyederhanakan kesulitan dan kerumitan seputar pemotongan te’mpe’ sehingga
dihasilkan spesifikasi khusus dengan tingkat ketipisan 1,7 milimeter tersebut
dengan sistem pemotongan otomatis (tanpa harus dipegangi te’mpe’nya saat
pengirisan). Sehingga dalam pengoperasiannya
sangat mudah dijalankan oleh siapapun tanpa harus belajar secara khusus, sangat
cocok untuk ibu-ibu rumah tangga untuk berwira usaha di rumah.
Pemberdayaan
masyarakat tidak akan pernah lepas dari langkah pertama yaitu pemberdayaan di
keluarga. Dan semua hasil dan tujuan dari proses pemberdayaan masyarakat akan
selalu dilihat dari apa yang sudah didapatkan oleh keluarga-keluarga yang ada
di lingkup masyarakat tersebut, seperti apa peningkatan penghidupan
berkelanjutannya sustainability
lifelyhood (baca: kemampuan
berpenghasilan secara berkelanjutan). Bila kemampuan ini ada di keluarga kita,
maka kita akan tahan menghadapi kerentanan-kerentanan yang setiap saat bisa
terjadi, apakah itu disebabkan dari situasi dan kondisi alam, sosial politik,
adanya PHK kepala keluarga dll nya. Siapapun kita pastinya pengin memiliki
keluarga yang berpenghidupan berkelanjutan sehingga akan mampu mewujudkan kesejahteraan keluarga
secara maindiri. will be continued
....
0 Response to "TE’MPE’ KERIPIK BU KAMAL KEDONDONG - WAR BIASA!! SUPER TIPIISS.. SUPER RENYAHHH..!!"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar atau pesan!
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan