Kali ini yuk bicara tentang
evaperca. Apakah itu? yaitu evaluasi dan perencanaan. Tujuanku bicara di sini
adalah untuk memotivasi teman-teman, sobat dan siapapun anda sang pengusaha
yang saat ini masih tergolong kecil. Dan saking kecilnya kadang sering disebut gurem (kutu ayam; bahasa jawa). Termasuk
juga di sini istriku sendiri yang masih jadi pengusaha gurem. Tapi kami sering
juga disebut pengusaha mikro, begitu sebutan kerennya..hemh.
Kalau kita coba kembali ke fungsi
pemberdayaan. Ini bisa masuk dan nyrempet-nyrempet fungsi pengorganisasian
karena di titik perencanaan nantinya akan ditindak lanjuti dengan
pengorganisasian apa-apa yang direncanakan.
Apakah usahawan gurem perlu
melakukan evaperca? Dan tutup buku sekalian? Jawabannya kenapa tidak? Kita
berfikir positif saja, usaha yang tumbuh besar saat ini, dulunya juga kecil.
Mereka tidak besar dengan sendirinya. Mereka besar dan dewasa karena diniati,
diusahakan untuk menjadi besar oleh pemiliknya setelah melalui perjalanan waktu
dan tenaga yang berliku-liku. Apapun bentuk kegiatannya, yang pasti pemiliknya
selalu berfikir evaperca dalam menjalankan usahanya.
Kegiatan evaluasi dan perencanaan (evaperca)
lembaga/unit usaha merupakan kegiatan yang
sangat strategis untuk merumuskan arah perjalanannya karena dari sinilah rencana usaha/kerja disadari
dari awal (berfikir akhir di depan).
Namun praktek di lapangan, kita
sering mengkotak-kotakkan pemikiran, seolah-olah evaperca ini kegiatannya usaha
yang sudah besar saja. Pun dalam pemikiran tenaga pendamping saja, seringnya
luput dan tidak menyadari untuk dideliveri ke kelompok dampingan sehingga
tahu-tahu momentumnya sudah lewat.
Setidaknya secara sederhana aku
coba memfasilitasi usaha gurem istriku yang dagang pakaian olah raga untuk
setiap tahunnya di awal tahun untuk berevaperca. Sudah begitu saja, perjalanan
usaha yang gurem ini masih jatuh bangun jungkir balik, apalagi kalau
pengelolaannya tidak terencana. Gak akan lama umurnya bisa dipastikan.
Bagi sobat-sobat usahawan gurem
jangan melupakan evaperca ini untuk mengevaluasi setidaknya hal-hal berikut
ini;
Penjualan, biaya-biaya dan
komponen-komponen laba rugi, supply barang, promosi, angsuran hutang,dan tempat
usaha, karyawan dan lain-lainnya. untuk kemudian membuat perencanaan yang akan
kita lakukan di focus-sokus kegiatan tersebut di atas di tahun mendatang.
Evaperca ini adalah budaya
positif suatu unit usaha. Tidaklah gampang membudayakan kegiatan ini bagi usaha
gurem. Karena untuk bisa melakukan evaperca ini setidaknya harus ada catatan
atau pembukuan sederhana. Di mana penjualan tercatat setiap hari, setiap
bulannya. Demikian catatan biaya yang terjadi. Yang sering tidak ada di usaha
gurem adalah catatan dan adminstrasinya. Semua dilakukan dan disimpan di kepala
saja.
Dengan adanya catatan sederhana
penjualan, biaya-biaya, maka kita bisa melakukan tutup buku tahunan.
Tunggu dulu..apakah sobat-sobat
sekalian sudah mengenal apa itu tutup buku? Karena tutup buku ini adalah proses
awal yang mesti dilakukan sebelum kita berevaperca. secara pengertian sederhana
tutup buku adalah; menjumlah penjualan/pendapatan usaha dan menjumlah
biaya-biaya usaha selama setahun. Singkatnya, kita tutup catatan penjualan dan
biaya setahun lalu. Sehingga untuk catatan penjualan dan biaya tahun depan
sudah kita putus.
Dengan tutup buku tahunan kita
bisa melihat kinerja keuangan usaha kita, apakah untung atau rugi. Kalau
untung, untungnya berapa, mau kita rencanakan untuk apa, dengan siapa, kapan
waktunya dan seterusnya. Demikian juga kalau rugi, berapa rugi totalnya, apa
penyebabnya, di saat-saat kapan terjadi rugi dan seterusnya.
Dan bila setiap tahun kita melakukan rekapitulasi
penjualan seperti ini, kita bisa membandingkan dari tahun ke tahun secara tepat
bukan sekerdar kira-kira.
Memang bagi usaha mikro atau
gurem ini kadang pembicaraan fokusnya seringnya adalah tentang pemasaran dan
seputar bagaimana bertahan untuk tetap bisa hidup dan bertahan. Seringnya
hal-hal yang bersifat administrati itu terabaikan. Karena biasanya pengelolaannya
tidak terpisah dengan rumah tangga pemiliknya. Sementara aktivitas pemilik all round; produksi, pemasaran, problem
solving dan lain-lainnya. Tidak seperti usaha besar yang sudah ada bagian
administrasi dan keuangannya.
Setidaknya baik secara rigid
ataupun sederhana, kegiatan evaperca ini bagi usaha gurem mestinya punya output
sbb;
a. Rekap realisasi penjualan dan biaya-biaya selama setahun lau
b. Catatan evaluasi kejadian-kejadian yang berpengaruh terhadap usaha
selama setahun lalu
c. Rekap rencana penjualan dan biaya-biaya selama setahun ke depan
d. Kegiatan-kegiatan usaha penting yang akan dilakukan setahun ke
depan
Tidak perlu
banyak-banyak yang penting dilakukan. Dan secara psikologis praktek evaperca
ini akan membentuk karakter-karakter positif lainnya seperti; disiplin, daya
juang tinggi, hemat dan lain-lainnya.
Dan atas empat
hal yang dicatat dalam evaperca itu akan akan baik kalau ditempel di tempat
usaha kita untuk selalu menjadi kendali dan motivasi pencapaian yang lebih baik
setahun ke depan.
Semoga kita yang saat ini masih gurem atau mikro, di
tahun-tahun mendatang tetap mampu bertahan dan merangkak menjadi menengah. Dan
masa-masa mendatang semoga kebijakan pemerintah nyata berpihak kepada usaha
mikro. Dan semoga berkah Tuhan ada selalu pada para pengusaha mikro di
Indonesia Raya ini.
0 Response to "Usaha gurem melakukan evaperca? Kenapa tidak?"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar atau pesan!
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan