Melihat lebih dekat Pengolahan sampah di Desa Doplang


25 Oktober 2019



Flash back
Kegiatan pengelolaan sampah di Desa Doplang sudah dimulai dari tahun 2011, apa-apa  yang ada di Doplang hari ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, tetapi sudah dimulai (baca: diperjuangkan) delapan tahun yang lalu. Dan itu tidak berangkat dari program pemerintah, tetapi atas inisiatif dari masyarakat melalui pegiat-pegiat sampah (Mas Saryono dkk). Aku yakin tantangan yang dihadapi sudah bermacam-macam dan ini yang membuat mereka matang dalam pengetahuan dan pengalaman seperti yang kita lihat hari ini. Pastinya sudah bereksperimen berulang kali.
Dan yang membuatku salut adalah orang-orang di sekeliling pegiat-pegiat itu. Istri atau suami atau keluarga mereka yang sudah teruji kesabarannya membersamai mereka bergelut di dunia persampahan tahun demi tahun untuk bersusah payah mengerjakan hal yang kecil di untung (pribadi) tapi besar di manfaat (masyarakat). Ini keren!!! Luar biasa!!! Banyak orang melakukan hal ini, tapi banyak juga yang menyerah di tengah jalan karena hitung-hitungan nominal untung di depan. Rasanya aku justeru pengin bertanya ini itu bukan kepada Mas Saryono tapi kepada istri dan anaknya...hemhh.

industri pengolahan sampah di Desa Doplang Kec. Teras Kab. Boyolali

Paradigma yang positif
Dalam perbincangan sering aku dapati upaya-upaya penanganan masalah sampah ini yang dimulai dari cara berpikir, berpandangan positif;
Letakkan sampah pada tempatnya (put the waste...) – kesan positif, peduli, berfikir vs Buanglah sampah pada tempatnya (throw away the waste...) – kesan negatif, tidak peduli, tidak mau tahu

Memilah sampah – kesan positif, masih ada manfaat vs Membuang sampah – kesan negatif, tidak ada manfaat

Sampahku tanggungjawabku – tanggungjawab vs Jangan membuang sampah di sini – berhenti di tulisan, tetapi masih saja orang-orang membuang sampah, tidak ada tanggungjawab

Kita harus berparadigma positif, konsisten, melakukan, mulai dari hal-hal yang sederhana, dari diri sendiri, dari keluarga sendiri dulu, dan seterusnya.
Artinya kita harus punya cadangan energi positif yang besar untuk membahas, menangani permasalahan sampah ini yang notabene punya bawaan energi negatif.

Industri pengolahan sampah di Desa Doplang
Sampah kertas
Sampah plastik
Limbah minyak goreng (jlantah)
Sampah organik
Sampah kertas dibuat batako
Perekatnya semen, fungsi perekat sekaligus fungsi pengeras

Paving plastik
-        Tidak licin
-        Tidak akan berlumut
-        Tidak perlu dicat hitam
-        Tidak mudah leleh
-        Campuran abu batu dari mesin stone crusher dengan komposisi seperempat material

Hitung-hitungan:
Sampah plastik 700/kg x 3 kg = 2.100
Tenaga kerja                          = 2.000
Total                                       = 4.100

Harga jual                 = 5.000
Ada margin               =    900

Sampah plastik dibuat batu cantik (candi plastik) 
-        Tidak akan berlumut
-        Tidak perlu dicat hitam
-        Tidak mudah leleh
- Tidak perlu merusak lingkungan/bukit batu
-      Campuran semen gresik atau semen tiga roda



Cara membuat sabun dari jlantah:
1.  Minyak jlantah 17 liter dijernihkan dengan 3 bongkah arang direndam minimal 1 malam
2.   Na OH (beli di toko kimia) 81 gram
3.      Air mineral 131 gram

Cara membuat:
1.      Buat larutan alkalin
2.     Air dituangi Na OH biarkan 6-7 jam (jangan kebalik, bisa meledak)
3.   Jlantah dicampur alkalin diaduk sampai kental, pengadukan tidak boleh menggunakan alumunium
4. Setelah kental dicetak dalam wadah (proses saponisasi 2 jam)
5. Keluarkan sabun dari cetakan, proses masakuri 14 hari sabun baru bisa digunakan
6.  Bisa lihat di Fb Mohammad Arthur atau hub Yosi  082245770842
Sampah organik – diolah menjadi pupuk organik, granule kering, mudah ditabur
Perlu mesin pencacah sampah organik
Perlu mesin pembuat butiran sampah organik (granule)


Dana Desa utamanya, APBDes umumnya sebagai sumber dana pembangunan untuk sarpras persampahan.


Pengelolaan sampah residu 
Yang sudah dikelola adalah pampers. Dimanfaatkan sebagai media tanam (polibag bernutrisi)
Pampers sangat bagus untuk media tanam polibag

pampers residu sampah sangat bagus untuk media tanam polibag

Semoga menginspirasi...kita harus action dengan bersama-sama...agar hasilnya signifikan.
GREBEG SAMPAH = Gerakan REsik-resik, BEbarengan Garap SAMPAH.
Gerakan penanganan sampah di Demak, mulai dari Desa..secara TSM Terstruktur Sistematis dan Masiifff.

Ayuk..

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Melihat lebih dekat Pengolahan sampah di Desa Doplang "

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar atau pesan!

- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan