RTM Membuat Kerajinan Tangan untuk Kelengkapan Pernikahan - 23 November 2015,
telah dilaksanakan pelatihan membuat kerajinan tangan (handy craft) di desa Kluwut Kecamatan Bulakamba. Sepintas kegiatan
pelatihan ini seperti kegiatan remeh temeh. Karena yang nampak hanya sekumpulan
orang dengan suasana yang cenderung sepi. Hanya sesekali terlihat percakapan
yang dilakukan secara langsung.
Tapi setelah aku perhatikan secara langsung,
dengan diam sejenak mengamati apa yang sedang berlangsung, ternyata aku jadi
gak mau beranjak dari situ. Karena yang sedang berlangsung adalah sesi membuat
bunga-bunga dari bahan dasar sabun mandi. Luar biasa!! Memang bukan pelatihan
yang penuh dengan hingar bingar ceremonial.
Di pelatihan ini bisa digambarkan
denga ungkapan “sepi suara, ramai keterampilan tangannya”. Benar saja, karena
dalam waktu efektif 5 hari, telah disampaikan materi membuat macam-macam
kerajinan tangan, yang mana kerajinan tangan ini diyakini akan banyak
dibutuhkan masyarakat desa kluwut sendiri karena barang-barang kerajinan ini
merupakan barang yang harus ada di saat upacara lamaran maupun pernikahan.
Barang tersebut adalah: tempat lamaran, berbagai hiasan lamaran.
Yang menarik
perhatianku saat itu adalah sesi membuat bunga dengan bahan dasar sabun mandi.
Sampai-sampai aku sendiri tak tahan rasanya untuk tidak ikut mencoba membuatnya
seperti peserta pelatihan lainnya. Dan yang sangat membuatku tidak beranjak
dari tempat pelatihan ini adalah; ternyata dari ke 3 (perserta), aku ketahui 1
adalah ibu yang tidak bisa baca tulis alias buta huruf. Aku tahu ini karena aku
pernah berkesempatan bertemu sebelumnya di waktu pembentukan kelompok pertama
kali sekitar bulan Mei 2015 dan beberapa minggu lalu saat mendampingi tim dari
propinsi mengunjungi kelompok. Ini sangat menarik perhatianku.
Dan satu hal
lagi..ternyata di situ ada satu ibu yang dia berasal dari desa tetangga yang
notabene bukan lokasi sasaran program. Tapi dia sangat antusias mengikuti
pelatihan ini seperti peserta yang dari desa kluwut. Ada saja kejadian-kejadian
lapangan yang membuat kita harus memaklumi inilah dinamika riil yang di
lapangan. Si panitia dan narasumberpun tak kuasa untuk tidak memfasilitasi ibu
yang dari luar desa ini layaknya peserta lainnya.
Baca juga artikel ini: Mendorong tumbuhnya usaha mikro perdesaan
Dan ketika aku coba sempatkan
perhatianku untuk melihat lebih dekat tentang kegiatan ini sekaligus berpraktek
sama seperti peserta yang lain, maka barulah aku bisa bilang; ini bukan hal
remeh temeh. Ini hal besar, yang kalau dikuasai ibu-ibu ini bakal bisa menjadi
sumber penghasilannya. Karena tidak semua orang bisa melakukannya, sementara
potensi permintaan barang-barang itu cukup banyak saat bulan-bulan hajatan.
Bila mereka serius menekuni keterampilan ini, mereka akan menjadi supplier
barang-barang kerajinan yang berhubungan dengan pernikahan, lamaran manten dan
kegiatan sejenisnya.
Aku coba ikuti
instuksi dari bu neni instruktur pelatihan ini. Dan ternyata hasilnya sangat
menggembirakan. Aku bisa menyelesaikan tugas membuat bunga mawar dengan bahan
dasar sabun mandi padat. Prosesnya adalah demikian, sebagaimana yang aku salin
dari catatan salah satu ibu peserta;
Bahan-bahan membuat kerajinan tangan dari bahan sabun
Sabun mandi give : 1 buah
Tepung maisena : ¼ kg
Pewarna asturo : secukupnya
Pita : secukupnya
Floratif : secuupnya
Daun-daunan : secukupnya
Kawat : secukupnya
Plastic parcel : secukupnya
Parutan keju : 1 buah
Proses;
- Sabun mandi batangan diparut dengan parutan keju
- Sabun mandi hasil parutan dicampur dengan tepung maisena
- Kemudian dikasih air dan pewarna
- Kemudian dicampur dengan tangan sampai merata.
- Setelah itu dimasukkan ke plastic dan didiamkan selama 1 jam
- Setelah itu dicampur lagi sampai dipastikan merata
- Lalu mulai membuat bunga sesuai selera.
Seri; pelatihan membuat berbagai kerajinan tangan
0 Response to "RTM Membuat Kerajinan Tangan untuk Kelengkapan Pernikahan "
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar atau pesan!
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan).
- Dimohon untuk tidak melakukan spam
- Berkomentarlah secara etis
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar Anda
- Terimakasih atas komentar Anda yang relevan